Kamis, 01 Agustus 2013
Pendidikan Bagi Wrga Dunia, Ekonomi Pendidikan
PENDIDIKAN BAGI WARGA DUNIA
by Vella Anggresta
A. Pendahuluan
Menuju agenda yang lebih jelas untuk perubahan bagi warga dunia untuk mencipatakan manusia yang berkualitas. Sering dengan perkembangan zaman dikatakan bahwa pendidikan adalah senjata paling kuat yang bisa kita gunakan mengubah dunia. Tapi apa nilai dan tujuan di balik pernyataan ini? Dan apa artinya ini bagi teori dan praktek asuhan untuk warga dunia
Bab ini akan memperkenalkan beberapa masalah teoritis dan praktis kunci di peran E4GC dalam mempromosikan perubahan dalam kata Dan akan menyarankan beberapa arah untuk pengembangan masa depan gerakan E4GC.
Kita harus lebih terbuka tentang perubahan yang ingin kita lihat di dunia, dan nilai-nilai yang mendorong perubahan ini? Apakah kita menghargai peran aksi yang cukup dalam proses perubahan ini. Bagaimana kita dapat lebih membantu kaum muda dalam perjalanan mereka untuk menjadi warga negara global yang aktif. Agenda untuk perubahan itu harus kita rancang untuk tercapainya secara merata untuk menjangkau pendidikan bagi warga negara.
B. Pembahasan
E4GC berusaha untuk mencapai perubahan positif dalam masyarakat muda dan melalui sikap orang-orang muda dan perilaku di dunia. Misalnya, berusaha untuk mengembangkan warga global antara lain, disakiti oleh ketidakadilan sosial, bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan bersedia untuk bertindak untuk membuat kata tempat yang lebih baik dan berkelanjutan (Oxfam 1997). Pekerjaan kami merupakan bagian dari misi Pengembangan Pendidikan gerakan (DE) untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai yang memungkinkan orang untuk bekerja sama untuk membuat perubahan dan bekerja untuk mencapai dunia yang lebih adil dan berkelanjutan di mana kekuasaan dan sumber daya yang lebih adil.
1. Agenda perubahan
E4GC bertujuan untuk menghasilkan perubahan positif pada generasi muda dan melalui sikap dan tingkah laku generasi muda didunia (contoh: perubahan individual dan perubahan sosial – lihat gambar 6.1). Oxfam, sebagai contoh, berusaha untuk mengembangkan masyarakat global yang diantaranya tersisih oleh ketidak adilan sosial, mengambil tanggung jawab untuk kegiatan mereka dan berkeinginan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih sederajat dan layak (Oxfam 1997). Bagian pekerjaan dalam misi pergerakan pengembangan pendidikan (DE) untuk (mengembangkan) kemampuan, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan orag-orang bekerja sama mengenai perubahan dan (pekerjan) melalui pencapaian dunia yang layak yang dimana kekuatan dan sumber daya lebih rata dalam pembagiannya (DEA 2001:1).
Perubahan ini, baik level individual maupun sosial, didapatkan melalui nilai-nilai kami: yang mana kita perpegang untuk menjadi benar dan baik. Apa yang kita lihat sebagai perubahan positif pada generasi muda dan dunia didasari pada konsep apa yang adil dan tidak adil didunia, dan apa nilai-nilai positif perubahan pada orang-orang dan masyarakat (Laycock 2006). Inilah agenda kita: nilai yang membawa visi untuk perubahan kita.
Bagian krusial pada agenda E4GC adalah peran generasi muda sebagai agen perubahan didunia, melalui aksi yang dilakukan dan sikap dan nilai yang menjalankan aksi tersebut. Kita ingin tingkah laku generasi muda untuk dijalankan dengan agenda mereka sendiri untuk perubahan berdasarkan pemahaman kritis mengenai dunia. Inilah esensi dari masyarakat global yang aktif.
Pola kerja E4GC seperti kurikulum Oxfam untuk masyarakat global merancang keluaran yang jelas untuk perkembangan generasi muda, seperti dalam hal ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai, dengan dokumen kurikulum yang mainstream (contoh, petunjuk kurikulum nasional). Bagaimanapun, pola kerja seperti ini diragukan mengenai kegiatan yang kita harap generasi muda akan lakukan di dunia, dan perubahan yang kita ingin lihat di dunia sebagai konsekuensinya – seperti tujuan sosial pendidikan.
Hal ini mungkin berkembang dari ketakutan oleh adanya manipulasi, atau karena kita merasa adanya tekanan antara tujuan sosial kita dan penekanan kita terhadap kontrol metodologi: menghargai peserta didik dan mendukung pemikiran kritis, otonomi dalam membuat keputusan, dan penunjukan jati diri. Namun, memberikan apa yang kita lakukan memiliki luaran yang kita harap untuk lihat pada generasi muda dan dunia, penulis yakin bahwa kita perlu menunjukkan sepenuhnya tujuan kita untuk perubahan dan nilai-nilai yang ada dibalik tujuan itu: kita butuh agenda yang jelas.
2. Keuntungan agenda yang jelas
Agenda yang jelas memiliki dua keuntungan penting untuk pergerakan E4GC dan (lebih dalam DE):
a. Kita dapat memutuskan untuk apa perubahan yang kita kerjakan dan nilai dalam menjalani pekerjaan. Pendidikan mainstream, seperti DE, juga memliki agenda untuk perubahan sosial – perbedaannya ada pada masyarakat yang berusaha kita wujudnkan. Hal ini dapat memberikan kita argument yang sangat kuat untuk menegaskan pendekatan E4GC.
b. Kita dapat membuka tujuan dan nilai kita untuk analisa yang kritis: pertanyaan, dialog, dan perdebatan yang merupakan hal vital dalam pengembangan pendekatan yang lebih mendalam dan teliti. Pendekatan ini merupakan kunci dalam pengembangan praxis, konsep utama pekerjaan banyak pelaku DE.
c. Sebelum aksi dilakukan, garis bawahi nilai butuh dilakukan secara tersirat. Itulah praxis, aksi-refleksi-proses, menjadi alat untuk memulai dan menguatkan keinginan perubahan makro atau mikro atau semacamnya (Wignaraja 1993:20)
Bila kita mengerti dua tujuan E4GC, sebagaimana yang disebutkan diatas, menjadikan kejelasan agenda tidak harus dikompromikan dengan generasi muda. Tujuan E4Gc dapat menjadi instrinsik dan instrumental: kita menilai perkembangan generasi muda diakhir dan kita juga menilai kontribusi generasi muda dapat membangun dunia yang lebih baik. Kita menilai perubahan pada generasi muda dan masyarakat. Dan kedua tujuan tersebut memiliki esensi satu dan yang lainnya: jika kita peduli mengenai dunia yang mana mereka tinggal sekarang dan di masa yang akan datang, jika kita peduli pada dunia, kita harus peduli terhadap nilai dan tindakan generasi muda sebagai masyarakat saat ini dan di masa yang akan datang.
Secara tersirat perubahan sosial yang kita harapkan tercapai seharusnya tidak mengurangi focus kita pada perkembangan generasi muda. Pada gambar 6.1, kita berbicara mengenai perubahan pada generasi muda bukan merubah generasi muda. ‘Merubah’ generasi muda bermakna manipulasi – menggunakan generasi muda untuk menghasilkan keinginan kita – namun “perubahan” pada generasi muda mengarah pada focus kita dalam menolong generasi muda mengembangkan diri mereka, dan dengan masyarakat.
Jadi, dengan agenda kita yang jelas, kita dapat mengarahkan generasi muda pada sikap dan tindakan tertentu tapi tidak memaksakan mereka. Kita berharap untuk hasil tertentu dari kerja keras kita, namun tidak menghilangkan penghormatan kita terhadap generasi muda. Faktanya, kita hanya dapat menghasilkan perubahan yang abadi pada sikap dan tindakan generasi muda melalui proses pembelajran yang menghormati generasi muda dan membiarkan mereka membuat keputusan mereka sendiri.
3. Tindakan untuk perubahan
Jika kita mengerti mengenai perubahan yang kita ingin lihat di dunia dan kenapa, kita akan lebih mudah menyediakan pola kerja yang berguna untuk menolong generasi muda dalam bertindak membuat perubahan. Ini bukan hanya hal penting dalam menghasilkan perubahan sosial melalui generasi muda, namun ini juga penting untuk perkembangan generasi muda itu sendiri.
Kita menilai kekuatan generasi muda. Namun, kekuatan mereka tidaklah sama dengan delegasi; faktanya, memberikan tanggungjaeab tanpa kekuasan dapat menjadi kelemahan dan kurangnya motivasi. Kekuatan meliputi pengembangan perasaan generasi muda pada kekuatan mereka (Holden dan Clough 1998b) dan salah satu cara terbaik adalah menolong generasi muda untuk merasakan pengalaman untuk mendukung dunia yang lebih baik. Kekuatan yang benar tidak hanya kan menolong orang mengerti isu secara kritis, namun juga menolong mereka ikut andil dalam melakukan sesuatu untuk mereka. Lebih lanjut, karena tindakan merupakan bagian penting dalam proses belajar (contoh: Smith 1996; Holden dan Clough 1998b) untuk mendukung tindakan generasi muda yaitu untuk mendukung pembelajaran generasi muda.
Seperti kita mendukung generasi muda untuk mempelajari mengenai isu, tidak seharusnyakah kita mendukung mereka untuk bertindak mengenai isu tersebut? Pada langkah awal kemampuan dan pemahaman, hal ini dapat menjadi lebih terstruktur, langsung tanpa manipulasi; sebagaimana generasi muda berkembang, kita dapat meminta mereka untuk merencakan tindakan mereka dan mengontrol arah mereka (Hart 1992, di Holden dan Clough 1998a).
4. Perjalanan masyarakat global aktif
Masyarakat global seringkali digambarkan sebagai status yang universal, atau dibandingkan dengan level yang berbeda-beda dari masyarakat global (Heater 2002; Dower 2003). Kita dapat berpendapat bahwa masyarakat global baik dilihat sebagai sebuah perjalanan; dari level terendah hingga tertinggidalam pemahaman, kemampuan, dan nilai-nilai, dan pada tujuan umum – dunia yang lebih baik.
Perumpamaan perjalanan mencerminkan konsep convensional kognitif, emosional, dan perkembangan moral sebagai perubahan melalui tingkat kompetensi (Piaget, Kohlberg, etc), terbukti pada kurikulum di Inggris dan dunia.hal ini terdengar tema kesatuan dan perbedaan, perkembangan, dan jangka waktu teori masyarakat global. Kita semua berada pada perjalanan masyarakat global, dari status passive sebagai masyarakat dengan tanggung jawab moral terhadap dunia, hingga sepenuhnya sadar dan aktif dengan mengisi tanggungjawab tersebut menjadi kemampuan terbaik.
Konsep perjalanan masyarakat global diharapkan dapat lebih berguna daripada karakter tipe yang berbeda dari masyarakat global. Hal ini juga memiliki beberapa implikasi penting untuk para pelaku pendidikan:
a. Apabila msyarakat global merupakan perjalanan, kita tidak bisa mengharapkan generasi muda membuatnya secara instan atau tanpa bantuan.
b. Meski sudah didukung, seperti pendidikan konvensional, banyak generasi muda yang tidak bisa mencapai titik tertinggi pemikiran kritis, kemampuan maupun nilai-nilainya. Tapi mereka masih dapat melakukan tindakan untuk membawa perubahan dunia.
c. Jika kita ingin menolong generasi muda maju dengan perjalanan mereka, kita perlu untuk memulai dimana mereka ada dan menolong mereka untukk maju.
d. Kita harus berhati-hati untuk tidak mengangap bahwa kita sebagi pendidik telah menyelesaikan perjalanan kita; kita mengembangkan kemampuan kita secara berkelanjutan untuk memastikan kita tetap maju.
Bagaimana cara kita menjawab tantangan ini merupakan pertanyaan yang sangat penting untuk E4Gc dan pengembang DE pada umumya. Hal ini meliputi pemeriksaan agenda untuk perubahan, refleksi nilai-nilai dan prinsip, mengulang kembali bagaimana kita merencanakan masyarakat global yang aktif, dan mengapresiasi kembali bagaimana kita berinteraksi dan dengan generasi muda dan guru. Kita harus berfikir dan berdiskusi namun, kita harus tetap foukus pada tindakan: jika kita berkomitmen untuk menolong generasi muda berkembang sebagaiman msyarakat global yang aktif dan untuk merubah dunia, kita harus siap untuk merubah cara kita bekerja.
C. Kesimpulan
Pelaku E4GC memiliki tujuan untuk generasi muda dan untuk dunia melalui nilai nilai fundamental: agenda kita. Agenda kita akan menolong kita untuk memberikan generasi muda pola kerja untuk tindakan mereka dapat lakukan dalam mendukung perubahan sosial, dan juga perkembangan personal mereka.
Generasi muda perlu didukung untuk membuat perjalanan mereka dan mereka dapat mulai dari tempat dimana mereka ada dalam hal sikap dan pemahaman. tapi kita perlu merangkul mereka dengan kita. Bukan berarti kita meninggalkan mereka namun itu artinya membawa mereka melakukan perjalan menjadi masyarakat global bersama kita. Apabila tidak, kita kehilangan kesempatan untuk melakukan E4GC pada banyak orang – dan untuk menolong membuat apa yang ingin kita lihat dari dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)